Thursday 26 March 2015

jenis-jenis perairan

Jenis-jenis peairan yang ada di muka bumi meliputi sungai, danau, rawa dan laut. Pembahasan kali ini hanya pada perairan sungai, danau, dan rawa saja yang berkaitannya dengan daerah aliran sungai (DAS). 1. Sungai Sungai adalah bagian muara air yang lebih rendah dibandingkan daerah sekitarnya, miring berupa alur tempat air tawar mengalir baik ke laut menuju ke sungai induk atau ke laut.  Tipe sungai berdasarkan sumbernya > sungai hujan adalah sungai yang sumber mata airnya berasal dari air hujan > sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari salju yang mencair > sungai campuran adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan salju yang mencair Tipe sungai berdasarkan keadaan airnya > sungai permanen yaitu sungai yang airnya sepanjang tahun relatif tetap besar airnya > sungai periodik yaitu sungai yang pada musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. > sungai episodik yaitu sungai yang airnya kering pada musim kemarau, sedangkan airnya menjadi banyak pada musim penghujan.Tipe sungai berdasarkan arah aliranya > sungai konsekuen yaitu sungai yang arah aliranya sesuai dengan kemiringan lereng atau daerah yang di laluinya > sungai subsekuen yaitu sungai yang aliranya tegak lurus dengan sungaui konsekuen dan bermuaara pada sungai konsekuen. > sungai obsekuen yaitu sungai yang mengalirnya berlawnan dengan arah kemiringan lapisan batuan daerah tersebut ( berlawanan arah dengan sungai konsekuen ) dan bermuara atau merupakan anak dari sungai subsekuen. > sungai resekuen adalah sungai yang mengalirmengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen > sungai insekuen yaitu sungai yang terjadi tanpa ditentukan oleh sebab-sebab yang nyata. Sungai ini mengalir tidak mengikuti perlapisan batuan atau dip. Sungai ini mengalir dengan arah tidak tertentu sehingga terjadi pola aliran dendritis.Tipe sungai berdasarkan struktur lapisan batuan (sruktur geologi) yang di laluinya • Sungai anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arahnya walaupun ada struktur geologi yang melintang. Hal ini disebabkan kekuatan erosinya lebih cepat di bandingkan dengan kecepatan pengangkatnya. • Sungai epigenesa adala sungai yang terus-menerus mengikis batuan yang dilaluinya sehingga mencapai batuan asli dan batuan induknya. Terjadinya sungai epirogenesa diawali dari penurunan sehingga tejadi sedimentasi. Pengikisan dapat menghasilkan canyon. Tipe sungai berdasarkan pola aliran sungai Pola aliran radial atau menjari terbagi menjadi duaRadial sentrifugal adalah pola aliran yang meninggalkan pusat seperti pada kerucut gunung berapi atau dome yang baru mencapai stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng-lereng pegunungan.  Radial sentripetal adalah pola aliran yang menuju ke pusat, misalnya pada suatu kawah atau crater, dome, dan suatu kaldera dari gunung merapi atau depresi lainnya, yang pola alirannya menuju ke pusat depresi tersebut. Paralel adalah pola aliran yang terdapat pada suatu daerh yang luas dan miring sekali, sehingga gradien dari sungai itu besar dan sungainya dapat mengambil jalan ke tempat yang terendah dengan arah yang kurang lebih lurus. Pola ini misalnya dapat terbentuk pada suatu coastal plain (daratan pantai) yang masih muda yang lereng aslinya miring sekali ke arah laut. Rektangular adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau mendekati siku-siku. Pola ini terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan, baik berupa patahan yang sesungguhnya atau hanya joint (retakan). Pola ini merupakan pola aliran siku-siku. Anular adalah pola aliran yang ada mulanya radial sentrifugal, kemudian timbil sungai subsekuen yang sejajar dengan sungai obsekuen dan resekuen. Pola ini terdapat pada dome stadium dewasa. Trellis adalah pola aliran yang berbentk menyirip daun atau terdapat pada daerah pegunungan lipatan. Dendritik adalah pola aliran yang tidak teratur, mirip cabang atau akar tanaman, terdapat pada daerah daratan, daerah pantai, dan daerah plato. Meander adalah bentuk aliran yang berkelak-kelok . kenampakan ini sering terdapat pada aliran sungai di daerah daratan rendah. Terbentuknya meander karena adanya reaksidari aliran sungai terhadap batu-batuan yang relatif homogen dan kurang resisten terhadap erosi. Pada lengkungan meander masing-masing mendapat dua sisi. Bagian sisi dalam dari lengkung meander selalu mendapatkan sedimentasisehingga menyebabkan aliran tersebut berpindah ke sisi luar disebut undercut. Aliran air mengalir lebih cepat pada sisi luar lengkung dibadingkan arus pada sisi dalam. Proses seperti ini berlangsung terus-menerus sampai pada suatu saat meander mngkin berbentuk setengah lingkaran atau bahkan hampir melingkar penuh, batas daratan yang sempit yang memisahkan tikungan yang satu ke tikungan yang lainnya akhirnya terpotong oleh saluran yang baru dan terbentuklah danau tapal kuda atau danau mati (oxbow lake). Sungai mrmpunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, misalnya sebagai berikut:
 o Di beberapa kota sungai dijadikan sebagai sumber kebutuhan air bagi masyarakat melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
 o Sungai banyak mengandung bahan-bahan bangunan seperti pasir, batu kali, dan kerikil. o Sungai dapat memberikan mata pancaharian penduduk seperti pengambilan pasir, batu-batu, pencairan biji emas, intan, timah aluvial, dan perikanan.
 o Air terjun sungai dapat digunakan sebagai sumber tenaga arus listrik.
 o Sungai dapat di gunakan untuk kepentinga peraiaran, misalnya dengan dibuat irigasi tehnis dan waduk.
 o Untuk menambah kesuburan tanah karna sungai banyak mengandung mineral yang banyak dibutuhkan suatu tanaman.
 o Hasil pengendapi sungai dapat menghasilkan daratan aluvialyang subur.
 o Sungai mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan suatu industri yang banyak memerlukan air, misalnya industri bata, genting, dan lain-lain.
 o Di pulau kalimantan, sungai di manfaatkan untuk lalu lintas air.
2. Danau Danau ialah suatu kumpulan air dalam suatu basin atau lengkungan tertentu. Danau mendapatkan air dari curah hujan, sungai-sungai, mata air, dan air tanah. Sumber air tersebut bersama-sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada danau. Dalam hal demikian biasanya danau itu bersifat permanen, artinya tetap berair sepanjang tahun. Sebaliknya bila sumber air pengisi danau itu hanya salah satu unsur saja misalnya dari curah hujan, maka danau itu umumnya bersifat temporer atau periodik.atinya danau tersebut dalam waktu-waktu tertentu kering. Pengertian danau kadang-kadang ada kerancuan dengan pengertian rawa. Ciri-ciri danau sebagai berikut:
 1) Airnya cukup dalam dan sudah terdapat strata temperatur air akibat kedalaman.
 2) Vegetasi berdaun yabg mengapung tidak menutupi sebagian besar permukaan air, seringkali hanya bagian tepi saja.
 3) Ada fenomena berupa gelombang.
A) Berdasarkan jenis airnya, danau dapat dibedakan menjai dua.
 1) Danau air asin Pada umumnya danau air asin terdapat di daerah semiarid dan arid. Dimana penguapan yang terjadi sangat kuatdan tidak memiliki aliran pengeluaran atau outlet. Kalau danau semacam ini menjadi kering, maka tinggalah lapisan lapisan garam di dasar danau tersebut. Danau-danau yang bersifat temporer banyak terdapat di daerah aridyang mempunyai kadar garam tinggi. Contoh-contoh danau dengan kadar garam yang tinggi adalah Great Salt Lake, kadar kadar garamnya sebesar 18,6%, dan danau merah (dekat laut asin), kadar garamnya 32%. 2) Danau air tawar Danau air tawar terutama terdapat di daerah humit (basah) di mana curah hujan tinggi. Pada umumnya, danau ini mendapatkan air dari curah hujan dan selalu mengalirkan airnya kembali ke laut. Jadi danau ii merupakan danau terbuka. Contohnya danau air tawar dari air hujan adalah danau-danau di Indonesia. Contoh danau dari air hujan atau salju adalah danau-danau Kanada.
 2) Berdasarkan terjadinya, danau dapat di bagi sebagai berikut.  Danau diastropisme atau tektonik Danau tektonik terjadi karena retakan, lipatan, gerak dislokasi (perpindahan lokasi) di permukaan bum yang menimbulkan bentuk-bentuk patahan, slenk, dan lain-lain. Slenk yang diapit oleh horst di sekitarnya dapat membentuk danau bila mendapat air dalam jumlah yang cukup (air hujan, sungai, mata air). Gempa bumi terkadang juga menyebabkan perpindahan atau perubahan bentuk muka bumi yang menghasilkan depresi yang kemudian terisi oleh air. Contoh danau tektonik adalah danau toba, maninjau, singkarak, tempe, towuti, poso, dan tondano. Sedangkan di luar negeri ada danau kaldera, danau tanganyika di afrika timur serta great basin di amerika serikat.  Danau glasial Danau ini terbentuk karena erosi dan pengendapan. Proses erosi terjadi karena adanya abrasi glasial membentuk basin-basin di lereng-lereng atau lembah pegunungan yang akan terisi oleh air bila terjad pencairan es. Bila lembah yang telah terisi air itu berhubungan dengan laut, maka lembah itu akan menjadi danau. Contoh danau di Norwegia dan Finlandia.  Danau vulkanis Danau ini terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanis. Pad bekas suatu letusan gunung api akan timbul suatu cekungan yang disebut depresi vulkanis. Jika dasar cekungan tersebut kemudian tertutup material yang tak tembus air, hujan yang jatuh akan tertampung dan kemudian membentuk danau vulkanis. Bentuk dan luas danau vulkanik yang terjadi tergantung pada macam proses vulkanis yang membentuknya.  Danau dolina Danau dolina ayau dolin merupakan danau yang terdapat di daerah karst dan umumnya berupa danau kecil yang bersifat temporer. Bila di dasar dan tebing dolina terdapat bahan lempung yang merupakan bahan yang tak tembus air, maka air hijan yang jatuh tertampung di dolina tak dapat terus masuk ke tanah kapur, sehingga terjadilah danau dolina. Danau dolina juga terjadi karena air di dalm tanah kapur. Batuan gamping sebenarnya tak tembus air, karena mempunyai celah-culah yang teratur maka air hujan yang jatuh tetap masuk meresap ke bawah.  Danau bendungan atau waduk Danau ini kadang-kadang disebut danau aktivitas manusia. Hal ini disebabkan karena manusia sengaja membendung suatu aliran sehingga air menggenang dan terbentuklah danau buatan atau waduk. Tujuan membuat waduk di antaranya adalah untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, mencegah banjir, pemenuhan irigasi pertanian, perikanan, PLTA, dan sebagainya. Beberapa contoh waduk di Indonesia, misalnya waduk jatiluhur, waduk saguling, waduk gajah mungkur, dan lain sebagainya.  Danau karena erosi sungai. Danau ini terbentuk karena proses erosi pada stadiium tua. Kelokan-kelokan sungai menyebabkan terbentuknya danau mati atau danau tapak kuda (oxbow lake). Suatu danau dapat hilang disebabkan oleh bermacam-macam faktor sebagai berikut:
 a. Pembentukan delta-delta dan pelumpuran di danau. Hal ini dapat terjadi jika didaerah hulu sungai timbul erosi sungai yang besar akibat gundulnya hutan atau yang lainnya, kemudian terjadi penyempitan serta penangkalan danau, yang akhirnya dapat membuat danau tersebut lenyap.
 b. Gerakan tektonik berupa pengangkatan dasar danau.
 c. Pengendapan jasad-jasad tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang mati akan mempercepat proses pendangkalan dasa danau.
 d. Penguapan yang kuat terutama di daerah arid.
 e. Sungai-sungai yang meninggalkan danau menimbulkan erosi dasar pada bibir danau, sehingga tempat itu makin rendah dan air danau keluar lebih banyak.
Akibatnya danau dapat menjadi kering dan kehabisan air. Danau mrmiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, sehingga ada danau yang dibuat manusia yaitu waduk. Adapun manfaat danau antara lain sebagai:
 a) Sumber air mium.
 b) Sumber irigasi di bidang pertanian.
 c) Pencegahan dan pengendalian banjir.
 d) Budidaya perikanan darat.
 e) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
 f) Sarana rekreasi dan sarana olahraga.
 3. Rawa Rawa adalah dataran rendah yang tergenang oleh air, baik air hujan, air tanah, maupun air dari permukaan. Rawa biasanya terdapat di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah lumpur dengarelatif air lebih tinggi. Wilayah rawa yang luas terdapat di sumatra, kalimantan, sulawesi, dan irian jaya/papua. Daerah berawa-rawa terjadi mengikuti perluasan daratan karena sedimentasi akuatis. Oleh karena itu, rawa dapat di jumpai pada tempat-tempat yang syarat-syarat sedimrntasi akuatisnya memungkinkan, misalnya daerah pantai irian jaya/papua, pantai utara jawa, pantai timur sumatra, dan pantai kalimantan. Untuk mengubah rawa menjadi daerah pertanian harus melakukan drainase terlebih dahulu. Adapun ciri-ciri rawa sebagai berikut:
 i. tanaman air menutupi sebagian besar wilayah rawa.
 ii. Airnya bersifat asam karena selalu terjadi penggenangan.
 iii. Warna airnya cenderung keruh atau kadang-kadang merah.
 iv. Airnya kurang baik untuk mengairi lahan pertanian.
 v. Pada dasar rawa umumnya banyak terdapat lahan gambut Rawa dilihat dari genangan airnya dapat dibedakan menjadi dua bagian.
   • Rawa yng airnya selalu tergenang Tanah-tanah di daerah rawa yang selalu tergenang airnya tidak mengalami pergantian atau airnya tidak mengalir, sehingga idak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena lahannya tertutup lahan gambut yang tebal. Di daerah rawa yang airnya selalu tergenang sulit terdapat kehidupan binatang karena airnya sangat asam. Derajat keasaman (pH) di daerah ini mencapai 4,5 atau kurang dengan warna air kemerah-merahan.
   • Rawa yang airnya tidak selalu tergenang Rawa jenis ini sering disebut rawa pasang surut karena rawa ini menampung air tawar yang berasal dari limpahan air sungai pada saat air laut pasang dan airnya relatif kering pada saat air laut surut. Akibat adanya pergantian air tawar di daerah rawa, maka keasaman tanah tidak selalu tinggi sehingga tidak di manfaatkan sebagai areal sawah pasang surut. Salah satu ciri yang menunjukkan bahwa kawasan rawa memiliki tanah yang tidak terlalu asam ialah banyaknya pohon-pohon rumbia, maka rawa tersebut baik untuk pertanian seperti persawahan. Guna memanfaatkan wilayah rawa-rawa, pemerintah Indonesia telah mencoba mengeringkannya untuk dijadikan lokasi pemukiman dan lahan pertanian bagi para transmigran meskipun hasilnya belu optimal.

No comments:

Post a Comment