pengertian jenis-jenis perairan dan fauna di inonesia. faktor yang mempengaruhi secara lengkap dan pola secara menyeluruh dan mudah di pahami. tentang alam geografi yang terdapat di bumi yang mencakup pengertian, proses, sebab-akibat yang terjadi dari inti bumi sampai lapisan terluar terungkap dengan terperinci.
Wednesday 1 April 2015
unsur-unsur utama siklus hidrologi
Unsur-unsur utama siklus hidrologi
Secara etimologi, hidrosfer berasal dari bahasa yunani dari kata
hidrosyang artinya air dansphairayang artinya bola atau lingkaran.
Hidrosfer dapat di artikan daerah pereiran yang melingkari bentuk bumi
yang bulat. Daerah perairan ini meliputi samudra, laut, danau, sungai,
air tanah, dan uap air yang terdapat d atmosfer. Menurut pembagiannya
diperkirakan 97,2% tersimpan di lautan dan 2,80% berada di daratan dan
atmosfer.
dari 2,80% terdiri dari 2,15% es salju, 0,62% air tanah, dan sisanya
merupakan air sungai, rawa, danau, dan air di atmosfer.
Dengan demikian diperkirakan hampir 70% permukaan bumi tertutup oleh
air, sedangkan 30% berupa daratan. Air di bumi memiliki jumlah yang
tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu sistem peredaran yang disebut
siklus hidrologi
Menurut asdak (2004: 7)
Daur hidrologi secara alamiah menunjukan gerakan air dipermukaan bumi,
yaitu perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian
kepermukaan tanah dan kembali lagi ke laut yang tidak pernah berhenti,
air tersebut akan tertahan (sementara) di sungai, danau atau waduk,dan
dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia atau makhluk hidup
yang lainya
Menurut Handoko (1995: 103)
siklus hidrologi adalah siklus atau daur air dalam berbagai bentuk,
meliputi proses evaporasi dari lautan dan badan-badan berair di daratan
(misalnya: sungai, danau, vegetasi dan tanah lembab) ke udara sebagai
seservoir uap air, proses kondensasi ke dalam bentuk awan atau
bentuk-bentuk pengembunan lain (embun, kabut), kemudian kembali lagi ke
daratan dan lautan dalam bentuk presipitasi.
Siklus Hidrrologi Pendek
Siklus hidrologi pendek dimulai dari memanasan air laut oleh sinar
matahari, yang kemudian berlanjut dengan terjadinya penguapan diatas
permukaan laut.
Uap yang naik pada ketinggian tertentu mangalami koensasi yang kemudian
membentuk awan dan menyebabkan hujan jatuh kelaut.
Siklus hidrologi sedang
Siklus hidrologi sedang dimulai dari memanasan air laut oleh sinar
matahari, yang kemudian berlanjut dengan terjadinya penguapan diatas
permukaan laut.
Uap yang naik pada ketinggian tertentu mangalami koensasi yang kemudian
membentuk awan dan menyebabkan hujan jatuh ketanah, selokan, sungai dan
kelaut lagi.
Siklus Hidrologi panjang
Uap air berasal dari tubuh air (lautan, danau, sungai dan rawa) serta
tanah dan pohon (evapotranspirasi) pada ketinggian tertentu mengalami
kondensasi dan membentuk awan. Selanjutnya awan terdorang oleh angin
kedaratan.
Di atas daratan, awan menimbulkan hujan dan jatuh ke permukaan tanah,
air hujan akan menjadi run-off dan sebagian meresap ke tanah. Air
tersebut akhirnya mengalir ke tempat yang rendah dan selanjutnya menguap
lagi. Penyinaran utama matahari terhadap tubuh air menimbulkan
penguapan, uap air pada ketinggian tertentu membentuk awan yang berupa
kristal-kristal es. Awan tersebut terdorong angin pada pegunungan yang
tinggi, kristal es jatuh sebagai salju. Di daerah pegunungan tinggi atau
daerah kutub, salju yang jatuh berubah menjadi es atau glester.
Glester tersebut bergerak pada lereng pegunungan pada bagian rendah
tertentu dan kemudian mencair dan mengalir ke sungai dan kembali ke
laut.
• Air yang berada di daratan dipelajari dengan ilmu hidrologi,
sedangkan air di lautan dipelajari dalam oseanografi.
Adapun cabang-cabang hidrologi meliputi ilmu-ilmu sebagai berikut.
1. Potamologi yaitu ilmu yang mempelajari air yang ada di permukaan
bumi.
2. Limnologi yaitu ilmu yang mempelajari air yang ada di danau.
3. Goehidrolagi yaitu ilmu yang mempelajari air di baah permukaan tanah.
4. Kriologi yaitu ilmu yang mempelajari salju dan es.
5. Hidrometeorologi yaitu ilmu yang mempelajari air yang ada antara
bidang hidrologi dan meteorologi.
Dalam proses siklus hidrologi, matahari yang memancarkan energi panas
memenasi daerah-daerah air di permukaan bui terutama samudra dan laut,
sehingga terjadilah proses penguapan atau proses evaporasi.
Uap air tersebut kemudian bergerak naik ke udara dan terbawa oleh angin.
Uap iar tersebut makin lama terkumpul makin banyak dan pada saat
tertentu udara menjadi jenuh air.
Secara lebih terperinci proses-proses dalam siklus hidrologi yang telah
di jelaskan di atas meliputi hal-hal sebagai berikut
• Evaporasi yaitu proses penguapan atau proses perubahan wujut dari cair
menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut.
• Transpirasi yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan
melalui stomata atau mulut daun.
• Evapotreanspirasi yaitu proses penguapan gabungan antara evaporasi dan
transpirasi.
• Kondensasi yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat
pendinginan dan biasanya terjadi karena pengaruh ketinggian.
• Adveksi yaitu transportasi air pada gerakan horizontal seperti
transportasi panas dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh
gerakan udara mendatar.
• Presipitasi yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke
bumi yang meliputi hujan air, hujan es, da hujan salju.
• Run off (aliran permukaan)yaitu pergerakan aliran air di permukaan
tanah melalui sungai dan anak sungai.
• Infiltrasi yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui
pori tanah.
Thursday 26 March 2015
jenis-jenis perairan
Jenis-jenis peairan yang ada di muka bumi meliputi sungai, danau, rawa
dan laut. Pembahasan kali ini hanya pada perairan sungai, danau, dan
rawa saja yang berkaitannya dengan daerah aliran sungai (DAS).
1. Sungai
Sungai adalah bagian muara air yang lebih rendah dibandingkan daerah
sekitarnya, miring berupa alur tempat air tawar mengalir baik ke laut
menuju ke sungai induk atau ke laut.
Tipe sungai berdasarkan sumbernya
> sungai hujan adalah sungai yang sumber mata airnya berasal dari air
hujan
> sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari salju yang
mencair
> sungai campuran adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air
hujan dan salju
yang mencair
Tipe sungai berdasarkan keadaan airnya
> sungai permanen yaitu sungai yang airnya sepanjang tahun relatif
tetap besar airnya
> sungai periodik yaitu sungai yang pada musim hujan airnya banyak,
sedangkan pada
musim kemarau airnya kecil.
> sungai episodik yaitu sungai yang airnya kering pada musim kemarau,
sedangkan
airnya menjadi banyak pada musim penghujan.
Tipe sungai berdasarkan arah aliranya
> sungai konsekuen yaitu sungai yang arah aliranya sesuai dengan
kemiringan lereng
atau daerah yang di laluinya
> sungai subsekuen yaitu sungai yang aliranya tegak lurus dengan
sungaui konsekuen
dan bermuaara pada sungai konsekuen.
> sungai obsekuen yaitu sungai yang mengalirnya berlawnan dengan arah
kemiringan
lapisan batuan daerah tersebut ( berlawanan arah dengan sungai
konsekuen ) dan
bermuara atau merupakan anak dari sungai subsekuen.
> sungai resekuen adalah sungai yang mengalirmengikuti arah
kemiringan lapisan
batuan dan bermuara di sungai subsekuen
> sungai insekuen yaitu sungai yang terjadi tanpa ditentukan oleh
sebab-sebab yang
nyata. Sungai ini mengalir tidak mengikuti perlapisan batuan
atau dip. Sungai ini
mengalir dengan arah tidak tertentu sehingga terjadi pola
aliran dendritis.
Tipe sungai berdasarkan struktur lapisan batuan (sruktur geologi) yang
di laluinya
• Sungai anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arahnya
walaupun ada struktur geologi yang melintang. Hal ini disebabkan
kekuatan erosinya lebih cepat di bandingkan dengan kecepatan
pengangkatnya.
• Sungai epigenesa adala sungai yang terus-menerus mengikis batuan yang
dilaluinya sehingga mencapai batuan asli dan batuan induknya. Terjadinya
sungai epirogenesa diawali dari penurunan sehingga tejadi sedimentasi.
Pengikisan dapat menghasilkan canyon.
Tipe sungai berdasarkan pola aliran sungai
Pola aliran radial atau menjari terbagi menjadi dua
Radial sentrifugal adalah pola aliran yang meninggalkan pusat seperti
pada kerucut gunung berapi atau dome yang baru mencapai stadium muda dan
pola alirannya menuruni lereng-lereng pegunungan.
Radial sentripetal adalah pola aliran yang menuju ke pusat, misalnya
pada suatu kawah atau crater, dome, dan suatu kaldera dari gunung merapi
atau depresi lainnya, yang pola alirannya menuju ke pusat depresi
tersebut.
Paralel adalah pola aliran yang terdapat pada suatu daerh yang luas
dan miring sekali, sehingga gradien dari sungai itu besar dan sungainya
dapat mengambil jalan ke tempat yang terendah dengan arah yang kurang
lebih lurus. Pola ini misalnya dapat terbentuk pada suatu coastal plain
(daratan pantai) yang masih muda yang lereng aslinya miring sekali ke
arah laut.
Rektangular adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau
mendekati siku-siku. Pola ini terdapat pada daerah yang mempunyai
struktur patahan, baik berupa patahan yang sesungguhnya atau hanya
joint (retakan). Pola ini merupakan pola aliran siku-siku.
Anular adalah pola aliran yang ada mulanya radial sentrifugal,
kemudian timbil sungai subsekuen yang sejajar dengan sungai obsekuen dan
resekuen. Pola ini terdapat pada dome stadium dewasa.
Trellis adalah pola aliran yang berbentk menyirip daun atau terdapat
pada daerah pegunungan lipatan.
Dendritik adalah pola aliran yang tidak teratur, mirip cabang atau
akar tanaman, terdapat pada daerah daratan, daerah pantai, dan daerah
plato.
Meander adalah bentuk aliran yang berkelak-kelok
. kenampakan ini sering terdapat pada aliran sungai di daerah daratan
rendah. Terbentuknya meander karena adanya reaksidari aliran sungai
terhadap batu-batuan yang relatif homogen dan kurang resisten terhadap
erosi. Pada lengkungan meander masing-masing mendapat dua sisi. Bagian
sisi dalam dari lengkung meander selalu mendapatkan sedimentasisehingga
menyebabkan aliran tersebut berpindah ke sisi luar disebut undercut.
Aliran air mengalir lebih cepat pada sisi luar lengkung dibadingkan arus
pada sisi dalam. Proses seperti ini berlangsung terus-menerus sampai
pada suatu saat meander mngkin berbentuk setengah lingkaran atau bahkan
hampir melingkar penuh, batas daratan yang sempit yang memisahkan
tikungan yang satu ke tikungan yang lainnya akhirnya terpotong oleh
saluran yang baru dan terbentuklah danau tapal kuda atau danau mati
(oxbow lake).
Sungai mrmpunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia,
misalnya sebagai berikut:
o Di beberapa kota sungai dijadikan sebagai sumber kebutuhan air bagi masyarakat melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
o Sungai banyak mengandung bahan-bahan bangunan seperti pasir, batu kali, dan kerikil. o Sungai dapat memberikan mata pancaharian penduduk seperti pengambilan pasir, batu-batu, pencairan biji emas, intan, timah aluvial, dan perikanan.
o Air terjun sungai dapat digunakan sebagai sumber tenaga arus listrik.
o Sungai dapat di gunakan untuk kepentinga peraiaran, misalnya dengan dibuat irigasi tehnis dan waduk.
o Untuk menambah kesuburan tanah karna sungai banyak mengandung mineral yang banyak dibutuhkan suatu tanaman.
o Hasil pengendapi sungai dapat menghasilkan daratan aluvialyang subur.
o Sungai mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan suatu industri yang banyak memerlukan air, misalnya industri bata, genting, dan lain-lain.
o Di pulau kalimantan, sungai di manfaatkan untuk lalu lintas air.
2. Danau Danau ialah suatu kumpulan air dalam suatu basin atau lengkungan tertentu. Danau mendapatkan air dari curah hujan, sungai-sungai, mata air, dan air tanah. Sumber air tersebut bersama-sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada danau. Dalam hal demikian biasanya danau itu bersifat permanen, artinya tetap berair sepanjang tahun. Sebaliknya bila sumber air pengisi danau itu hanya salah satu unsur saja misalnya dari curah hujan, maka danau itu umumnya bersifat temporer atau periodik.atinya danau tersebut dalam waktu-waktu tertentu kering. Pengertian danau kadang-kadang ada kerancuan dengan pengertian rawa. Ciri-ciri danau sebagai berikut:
1) Airnya cukup dalam dan sudah terdapat strata temperatur air akibat kedalaman.
2) Vegetasi berdaun yabg mengapung tidak menutupi sebagian besar permukaan air, seringkali hanya bagian tepi saja.
3) Ada fenomena berupa gelombang.
A) Berdasarkan jenis airnya, danau dapat dibedakan menjai dua.
1) Danau air asin Pada umumnya danau air asin terdapat di daerah semiarid dan arid. Dimana penguapan yang terjadi sangat kuatdan tidak memiliki aliran pengeluaran atau outlet. Kalau danau semacam ini menjadi kering, maka tinggalah lapisan lapisan garam di dasar danau tersebut. Danau-danau yang bersifat temporer banyak terdapat di daerah aridyang mempunyai kadar garam tinggi. Contoh-contoh danau dengan kadar garam yang tinggi adalah Great Salt Lake, kadar kadar garamnya sebesar 18,6%, dan danau merah (dekat laut asin), kadar garamnya 32%. 2) Danau air tawar Danau air tawar terutama terdapat di daerah humit (basah) di mana curah hujan tinggi. Pada umumnya, danau ini mendapatkan air dari curah hujan dan selalu mengalirkan airnya kembali ke laut. Jadi danau ii merupakan danau terbuka. Contohnya danau air tawar dari air hujan adalah danau-danau di Indonesia. Contoh danau dari air hujan atau salju adalah danau-danau Kanada.
2) Berdasarkan terjadinya, danau dapat di bagi sebagai berikut. Danau diastropisme atau tektonik Danau tektonik terjadi karena retakan, lipatan, gerak dislokasi (perpindahan lokasi) di permukaan bum yang menimbulkan bentuk-bentuk patahan, slenk, dan lain-lain. Slenk yang diapit oleh horst di sekitarnya dapat membentuk danau bila mendapat air dalam jumlah yang cukup (air hujan, sungai, mata air). Gempa bumi terkadang juga menyebabkan perpindahan atau perubahan bentuk muka bumi yang menghasilkan depresi yang kemudian terisi oleh air. Contoh danau tektonik adalah danau toba, maninjau, singkarak, tempe, towuti, poso, dan tondano. Sedangkan di luar negeri ada danau kaldera, danau tanganyika di afrika timur serta great basin di amerika serikat. Danau glasial Danau ini terbentuk karena erosi dan pengendapan. Proses erosi terjadi karena adanya abrasi glasial membentuk basin-basin di lereng-lereng atau lembah pegunungan yang akan terisi oleh air bila terjad pencairan es. Bila lembah yang telah terisi air itu berhubungan dengan laut, maka lembah itu akan menjadi danau. Contoh danau di Norwegia dan Finlandia. Danau vulkanis Danau ini terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanis. Pad bekas suatu letusan gunung api akan timbul suatu cekungan yang disebut depresi vulkanis. Jika dasar cekungan tersebut kemudian tertutup material yang tak tembus air, hujan yang jatuh akan tertampung dan kemudian membentuk danau vulkanis. Bentuk dan luas danau vulkanik yang terjadi tergantung pada macam proses vulkanis yang membentuknya. Danau dolina Danau dolina ayau dolin merupakan danau yang terdapat di daerah karst dan umumnya berupa danau kecil yang bersifat temporer. Bila di dasar dan tebing dolina terdapat bahan lempung yang merupakan bahan yang tak tembus air, maka air hijan yang jatuh tertampung di dolina tak dapat terus masuk ke tanah kapur, sehingga terjadilah danau dolina. Danau dolina juga terjadi karena air di dalm tanah kapur. Batuan gamping sebenarnya tak tembus air, karena mempunyai celah-culah yang teratur maka air hujan yang jatuh tetap masuk meresap ke bawah. Danau bendungan atau waduk Danau ini kadang-kadang disebut danau aktivitas manusia. Hal ini disebabkan karena manusia sengaja membendung suatu aliran sehingga air menggenang dan terbentuklah danau buatan atau waduk. Tujuan membuat waduk di antaranya adalah untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, mencegah banjir, pemenuhan irigasi pertanian, perikanan, PLTA, dan sebagainya. Beberapa contoh waduk di Indonesia, misalnya waduk jatiluhur, waduk saguling, waduk gajah mungkur, dan lain sebagainya. Danau karena erosi sungai. Danau ini terbentuk karena proses erosi pada stadiium tua. Kelokan-kelokan sungai menyebabkan terbentuknya danau mati atau danau tapak kuda (oxbow lake). Suatu danau dapat hilang disebabkan oleh bermacam-macam faktor sebagai berikut:
a. Pembentukan delta-delta dan pelumpuran di danau. Hal ini dapat terjadi jika didaerah hulu sungai timbul erosi sungai yang besar akibat gundulnya hutan atau yang lainnya, kemudian terjadi penyempitan serta penangkalan danau, yang akhirnya dapat membuat danau tersebut lenyap.
b. Gerakan tektonik berupa pengangkatan dasar danau.
c. Pengendapan jasad-jasad tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang mati akan mempercepat proses pendangkalan dasa danau.
d. Penguapan yang kuat terutama di daerah arid.
e. Sungai-sungai yang meninggalkan danau menimbulkan erosi dasar pada bibir danau, sehingga tempat itu makin rendah dan air danau keluar lebih banyak.
Akibatnya danau dapat menjadi kering dan kehabisan air. Danau mrmiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, sehingga ada danau yang dibuat manusia yaitu waduk. Adapun manfaat danau antara lain sebagai:
a) Sumber air mium.
b) Sumber irigasi di bidang pertanian.
c) Pencegahan dan pengendalian banjir.
d) Budidaya perikanan darat.
e) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
f) Sarana rekreasi dan sarana olahraga.
3. Rawa Rawa adalah dataran rendah yang tergenang oleh air, baik air hujan, air tanah, maupun air dari permukaan. Rawa biasanya terdapat di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah lumpur dengarelatif air lebih tinggi. Wilayah rawa yang luas terdapat di sumatra, kalimantan, sulawesi, dan irian jaya/papua. Daerah berawa-rawa terjadi mengikuti perluasan daratan karena sedimentasi akuatis. Oleh karena itu, rawa dapat di jumpai pada tempat-tempat yang syarat-syarat sedimrntasi akuatisnya memungkinkan, misalnya daerah pantai irian jaya/papua, pantai utara jawa, pantai timur sumatra, dan pantai kalimantan. Untuk mengubah rawa menjadi daerah pertanian harus melakukan drainase terlebih dahulu. Adapun ciri-ciri rawa sebagai berikut:
i. tanaman air menutupi sebagian besar wilayah rawa.
ii. Airnya bersifat asam karena selalu terjadi penggenangan.
iii. Warna airnya cenderung keruh atau kadang-kadang merah.
iv. Airnya kurang baik untuk mengairi lahan pertanian.
v. Pada dasar rawa umumnya banyak terdapat lahan gambut Rawa dilihat dari genangan airnya dapat dibedakan menjadi dua bagian.
• Rawa yng airnya selalu tergenang Tanah-tanah di daerah rawa yang selalu tergenang airnya tidak mengalami pergantian atau airnya tidak mengalir, sehingga idak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena lahannya tertutup lahan gambut yang tebal. Di daerah rawa yang airnya selalu tergenang sulit terdapat kehidupan binatang karena airnya sangat asam. Derajat keasaman (pH) di daerah ini mencapai 4,5 atau kurang dengan warna air kemerah-merahan.
• Rawa yang airnya tidak selalu tergenang Rawa jenis ini sering disebut rawa pasang surut karena rawa ini menampung air tawar yang berasal dari limpahan air sungai pada saat air laut pasang dan airnya relatif kering pada saat air laut surut. Akibat adanya pergantian air tawar di daerah rawa, maka keasaman tanah tidak selalu tinggi sehingga tidak di manfaatkan sebagai areal sawah pasang surut. Salah satu ciri yang menunjukkan bahwa kawasan rawa memiliki tanah yang tidak terlalu asam ialah banyaknya pohon-pohon rumbia, maka rawa tersebut baik untuk pertanian seperti persawahan. Guna memanfaatkan wilayah rawa-rawa, pemerintah Indonesia telah mencoba mengeringkannya untuk dijadikan lokasi pemukiman dan lahan pertanian bagi para transmigran meskipun hasilnya belu optimal.
o Di beberapa kota sungai dijadikan sebagai sumber kebutuhan air bagi masyarakat melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
o Sungai banyak mengandung bahan-bahan bangunan seperti pasir, batu kali, dan kerikil. o Sungai dapat memberikan mata pancaharian penduduk seperti pengambilan pasir, batu-batu, pencairan biji emas, intan, timah aluvial, dan perikanan.
o Air terjun sungai dapat digunakan sebagai sumber tenaga arus listrik.
o Sungai dapat di gunakan untuk kepentinga peraiaran, misalnya dengan dibuat irigasi tehnis dan waduk.
o Untuk menambah kesuburan tanah karna sungai banyak mengandung mineral yang banyak dibutuhkan suatu tanaman.
o Hasil pengendapi sungai dapat menghasilkan daratan aluvialyang subur.
o Sungai mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan suatu industri yang banyak memerlukan air, misalnya industri bata, genting, dan lain-lain.
o Di pulau kalimantan, sungai di manfaatkan untuk lalu lintas air.
2. Danau Danau ialah suatu kumpulan air dalam suatu basin atau lengkungan tertentu. Danau mendapatkan air dari curah hujan, sungai-sungai, mata air, dan air tanah. Sumber air tersebut bersama-sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada danau. Dalam hal demikian biasanya danau itu bersifat permanen, artinya tetap berair sepanjang tahun. Sebaliknya bila sumber air pengisi danau itu hanya salah satu unsur saja misalnya dari curah hujan, maka danau itu umumnya bersifat temporer atau periodik.atinya danau tersebut dalam waktu-waktu tertentu kering. Pengertian danau kadang-kadang ada kerancuan dengan pengertian rawa. Ciri-ciri danau sebagai berikut:
1) Airnya cukup dalam dan sudah terdapat strata temperatur air akibat kedalaman.
2) Vegetasi berdaun yabg mengapung tidak menutupi sebagian besar permukaan air, seringkali hanya bagian tepi saja.
3) Ada fenomena berupa gelombang.
A) Berdasarkan jenis airnya, danau dapat dibedakan menjai dua.
1) Danau air asin Pada umumnya danau air asin terdapat di daerah semiarid dan arid. Dimana penguapan yang terjadi sangat kuatdan tidak memiliki aliran pengeluaran atau outlet. Kalau danau semacam ini menjadi kering, maka tinggalah lapisan lapisan garam di dasar danau tersebut. Danau-danau yang bersifat temporer banyak terdapat di daerah aridyang mempunyai kadar garam tinggi. Contoh-contoh danau dengan kadar garam yang tinggi adalah Great Salt Lake, kadar kadar garamnya sebesar 18,6%, dan danau merah (dekat laut asin), kadar garamnya 32%. 2) Danau air tawar Danau air tawar terutama terdapat di daerah humit (basah) di mana curah hujan tinggi. Pada umumnya, danau ini mendapatkan air dari curah hujan dan selalu mengalirkan airnya kembali ke laut. Jadi danau ii merupakan danau terbuka. Contohnya danau air tawar dari air hujan adalah danau-danau di Indonesia. Contoh danau dari air hujan atau salju adalah danau-danau Kanada.
2) Berdasarkan terjadinya, danau dapat di bagi sebagai berikut. Danau diastropisme atau tektonik Danau tektonik terjadi karena retakan, lipatan, gerak dislokasi (perpindahan lokasi) di permukaan bum yang menimbulkan bentuk-bentuk patahan, slenk, dan lain-lain. Slenk yang diapit oleh horst di sekitarnya dapat membentuk danau bila mendapat air dalam jumlah yang cukup (air hujan, sungai, mata air). Gempa bumi terkadang juga menyebabkan perpindahan atau perubahan bentuk muka bumi yang menghasilkan depresi yang kemudian terisi oleh air. Contoh danau tektonik adalah danau toba, maninjau, singkarak, tempe, towuti, poso, dan tondano. Sedangkan di luar negeri ada danau kaldera, danau tanganyika di afrika timur serta great basin di amerika serikat. Danau glasial Danau ini terbentuk karena erosi dan pengendapan. Proses erosi terjadi karena adanya abrasi glasial membentuk basin-basin di lereng-lereng atau lembah pegunungan yang akan terisi oleh air bila terjad pencairan es. Bila lembah yang telah terisi air itu berhubungan dengan laut, maka lembah itu akan menjadi danau. Contoh danau di Norwegia dan Finlandia. Danau vulkanis Danau ini terbentuk akibat adanya aktivitas vulkanis. Pad bekas suatu letusan gunung api akan timbul suatu cekungan yang disebut depresi vulkanis. Jika dasar cekungan tersebut kemudian tertutup material yang tak tembus air, hujan yang jatuh akan tertampung dan kemudian membentuk danau vulkanis. Bentuk dan luas danau vulkanik yang terjadi tergantung pada macam proses vulkanis yang membentuknya. Danau dolina Danau dolina ayau dolin merupakan danau yang terdapat di daerah karst dan umumnya berupa danau kecil yang bersifat temporer. Bila di dasar dan tebing dolina terdapat bahan lempung yang merupakan bahan yang tak tembus air, maka air hijan yang jatuh tertampung di dolina tak dapat terus masuk ke tanah kapur, sehingga terjadilah danau dolina. Danau dolina juga terjadi karena air di dalm tanah kapur. Batuan gamping sebenarnya tak tembus air, karena mempunyai celah-culah yang teratur maka air hujan yang jatuh tetap masuk meresap ke bawah. Danau bendungan atau waduk Danau ini kadang-kadang disebut danau aktivitas manusia. Hal ini disebabkan karena manusia sengaja membendung suatu aliran sehingga air menggenang dan terbentuklah danau buatan atau waduk. Tujuan membuat waduk di antaranya adalah untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, mencegah banjir, pemenuhan irigasi pertanian, perikanan, PLTA, dan sebagainya. Beberapa contoh waduk di Indonesia, misalnya waduk jatiluhur, waduk saguling, waduk gajah mungkur, dan lain sebagainya. Danau karena erosi sungai. Danau ini terbentuk karena proses erosi pada stadiium tua. Kelokan-kelokan sungai menyebabkan terbentuknya danau mati atau danau tapak kuda (oxbow lake). Suatu danau dapat hilang disebabkan oleh bermacam-macam faktor sebagai berikut:
a. Pembentukan delta-delta dan pelumpuran di danau. Hal ini dapat terjadi jika didaerah hulu sungai timbul erosi sungai yang besar akibat gundulnya hutan atau yang lainnya, kemudian terjadi penyempitan serta penangkalan danau, yang akhirnya dapat membuat danau tersebut lenyap.
b. Gerakan tektonik berupa pengangkatan dasar danau.
c. Pengendapan jasad-jasad tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang mati akan mempercepat proses pendangkalan dasa danau.
d. Penguapan yang kuat terutama di daerah arid.
e. Sungai-sungai yang meninggalkan danau menimbulkan erosi dasar pada bibir danau, sehingga tempat itu makin rendah dan air danau keluar lebih banyak.
Akibatnya danau dapat menjadi kering dan kehabisan air. Danau mrmiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, sehingga ada danau yang dibuat manusia yaitu waduk. Adapun manfaat danau antara lain sebagai:
a) Sumber air mium.
b) Sumber irigasi di bidang pertanian.
c) Pencegahan dan pengendalian banjir.
d) Budidaya perikanan darat.
e) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
f) Sarana rekreasi dan sarana olahraga.
3. Rawa Rawa adalah dataran rendah yang tergenang oleh air, baik air hujan, air tanah, maupun air dari permukaan. Rawa biasanya terdapat di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah lumpur dengarelatif air lebih tinggi. Wilayah rawa yang luas terdapat di sumatra, kalimantan, sulawesi, dan irian jaya/papua. Daerah berawa-rawa terjadi mengikuti perluasan daratan karena sedimentasi akuatis. Oleh karena itu, rawa dapat di jumpai pada tempat-tempat yang syarat-syarat sedimrntasi akuatisnya memungkinkan, misalnya daerah pantai irian jaya/papua, pantai utara jawa, pantai timur sumatra, dan pantai kalimantan. Untuk mengubah rawa menjadi daerah pertanian harus melakukan drainase terlebih dahulu. Adapun ciri-ciri rawa sebagai berikut:
i. tanaman air menutupi sebagian besar wilayah rawa.
ii. Airnya bersifat asam karena selalu terjadi penggenangan.
iii. Warna airnya cenderung keruh atau kadang-kadang merah.
iv. Airnya kurang baik untuk mengairi lahan pertanian.
v. Pada dasar rawa umumnya banyak terdapat lahan gambut Rawa dilihat dari genangan airnya dapat dibedakan menjadi dua bagian.
• Rawa yng airnya selalu tergenang Tanah-tanah di daerah rawa yang selalu tergenang airnya tidak mengalami pergantian atau airnya tidak mengalir, sehingga idak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena lahannya tertutup lahan gambut yang tebal. Di daerah rawa yang airnya selalu tergenang sulit terdapat kehidupan binatang karena airnya sangat asam. Derajat keasaman (pH) di daerah ini mencapai 4,5 atau kurang dengan warna air kemerah-merahan.
• Rawa yang airnya tidak selalu tergenang Rawa jenis ini sering disebut rawa pasang surut karena rawa ini menampung air tawar yang berasal dari limpahan air sungai pada saat air laut pasang dan airnya relatif kering pada saat air laut surut. Akibat adanya pergantian air tawar di daerah rawa, maka keasaman tanah tidak selalu tinggi sehingga tidak di manfaatkan sebagai areal sawah pasang surut. Salah satu ciri yang menunjukkan bahwa kawasan rawa memiliki tanah yang tidak terlalu asam ialah banyaknya pohon-pohon rumbia, maka rawa tersebut baik untuk pertanian seperti persawahan. Guna memanfaatkan wilayah rawa-rawa, pemerintah Indonesia telah mencoba mengeringkannya untuk dijadikan lokasi pemukiman dan lahan pertanian bagi para transmigran meskipun hasilnya belu optimal.
Wednesday 25 March 2015
JENIS DAN PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA
Pola persebaran fauna di Indonesia sama dengan pola persebaran
tumbuhan, yaitu di bagian Barat, faunanya mempunyai kemiripan dengan
fauna Asia, di bagian Timur faunanya mirip dengan fauna di Australia,
dan diantara kedua daerah tadi, faunanya merupakan fauna daerah
peralihan. Hal tersebut dimungkinkan karena pada zaman es Indonesia
pernah menyatu dengan Asia dan Australia. Pada masa itu Indonesia
menjadi jembatan persebaran hewan dari Asia dan Australia. Sekarang
kita bahas dahulu mengenai jenis-jenis dan persebaran fauna di
Indonesia.
Jenis-Jenis dan Persebaran Fauna di Indonesia
Sejarah terbentuknya daratan di Indonesia
berawal pada zaman es. Pada awal zaman es tersebut, suhu permukaan bumi
turun sehingga permukaan air laut menjadi turun. Pada masa itu, wilayah
Indonesia bagian Barat yang disebut juga Dataran Sunda masih menyatu
dengan Benua Asia, sedangkan Indonesia bagian Timur yang disebut juga
Dataran Sahul menyatu dengan Benua Australia. Dataran Sunda dan Dataran
Sahul juga masih berupa daratan belum dipisahkan oleh laut dan selat.
Keadaan tersebut menyebabkan keanekaan flora dan fauna di Indonesia
bagian Barat seperti Jawa, Bali Kalimantan, dan Sumatera pada umumnya
menunjukkan kemiripan dengan flora di Benua Asia. Begitu pula denga
flora dan fauna di Indonesia bagian Timur seperti Irian Jaya dan
pulau-pulau disekitarnya pada umumnya mempunyai kemiripan dengan flora
dan fauna di benua Australia. Jadi Indonesia pada masa itu menjadi
jembatan penghubung persebaran hewan dari Asia dan Australia.
Kemudian, pada akhir zaman es, suhu permukaan bumi naik sehingga
permukaan air laut naik kembali. Naiknya permukaan air laut
mengakibatkan Jawa terpisah dengan Benua Asia, kemudian terpisah dari
Kalimantan dan terakhir dari Sumatera. Selanjutnya Sumatera terpisah
dari Kalimantan kemudian dari Semenanjung Malaka dan terakhir Kalimantan
terpisah dari Semenanjung Malaka.
Seorang berkebangsaan Inggris bernama Wallace mengadakan penelitian
mengenai penyebaran hewan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada perbedaan hewan di Indonesia bagian Barat dengan hewan di
Indonesia bagian Timur. Batasnya di mulai dari Selat Lombok
sampai ke Selat Makasar. Oleh sebab itu garis batasnya dinamakan garis
Wallace. Batas ini bersamaan pula dengan batas penyebaran binatang dan
tumbuhan dari Asia ke Indonesia.
Di samping itu seorang peneliti berkebangsaan Jerman bernama Weber,
berdasarkan penelitiannya tentang penyebaran fauna di Indonesia,
menetapkan batas penyebaran hewan dari Australia ke Indonesia bagian
Timur. Garis batas tersebut dinamakan garis Weber.
Sedangkan
daerah diantara dataran Sunda dan dataran
Sahul oleh para ahli biografi disebut daerah Wallace atau daerah
Peralihan. Mengapa disebut daerah Peralihan? Karena di daerah ini
terdapat beberapa jenis hewan Asia dan Australia, jadi merupakan daerah
transisi antara dataran Sunda dan dataran Sahul. Misalnya di daerah
Sulawesi juga terdapat hewan yang ada juga di Jawa, contohnya rusa dan
monyet, sedangkan di Halmahera juga ada burung Cendrawasih yang ada di
Irian Jaya.
Nah, kini Anda telah mengetahui asal mula terbentuknya daratan Indonesia. Termasuk kawasan manakah daerah tempat tinggal Anda?
Setelah Anda mengetahui sejarah terbentuknya daratan Indonesia dan terjadinya keanekaan fauna dan flora di Indonesia, maka kini Anda perlu mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadi keanekaan tersebut.
Faktor-Faktor Penyebab terjadinya Keanekaragaman Flora Dan Fauna di Dunia
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Kita tentu tidak pernah melihat pohon Meranti atau Anggrek tropik pada daerah dingin di daerah tundra. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik). Tahukah Anda, apa saja yang termasuk abiotik dan biotik? Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
a. Iklim
Faktor
iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin
sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan setiap mahluk di dunia.
Faktor suhu udara berpengaruh terhadap berlangsungnya proses pertumbuhan
fisik tumbuhan. Sinar matahari sangat diperlukan bagi tumbuhan hijau
untuk proses fotosintesis. Kelembaban udara berpengaruh pula terhadap
pertumbuhan fisik tumbuhan. Sedangkan angin berguna untuk proses
penyerbukan. Faktor iklim yang berbeda-beda pada suatu wilayah
menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya juga berbeda.. Tanaman di
daerah tropis, banyak jenisnya, subur dan selalu hijau sepanjang tahun
karena bermodalkan curah hujan yang tinggi dan cukup sinar matahari.
Berbeda dengan tanaman di daerah yang beriklim sedang, ragam tumbuhannya
tidak sebanyak di daerah tropis yang kaya sinar matahari, di sana
banyak ditemui pohon berkayu keras dan berdaun jarum. Daerah Gurun yang
beriklim panas dan kurang curah hujan, hanya sedikit tumbuhan yang
dapat menyesuaikan diri, seperti misalnya pohon Kaktus dapat tumbuh
subur, karena mempunyai persediaan air dalam batangnya. Kehidupan
faunanya juga sangat bergantung pada pengaruh iklim yang mampu
memberikan kemungkinan bagi kelangsungan hidupnya. Binatang di daerah
dingin beda dengan binatang di daerah tropis, dan sulit menyesuaikan
diri bila hidup di daerah tropis yang beriklim panas.
b. Tanah
c.
|
Air
Air mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan karena dapat melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah. Adanya air tergantung dari curah hujan dan curah hujan sangat tergantung dari iklim di daerah yang bersangkutan. Jenis flora di suatu wilayah sangat berpengaruh pada banyaknya curah hujan di wilayah tersebut. Flora di daerah yang kurang curah hujannya keanekaragaman tumbuhannya kurang dibandingkan dengan flora di daerah yang banyak curah hujannya. Misalnya di daerah gurun, hanya sedikit tumbuhan yang dapat hidup, contohnya adalah pohon Kaktus dan tanaman semak berdaun keras. Di daerah tropis banyak hutan lebat, pohonnya tinggi-tingi dan daunnya selalu hijau. | |
d.
| Tinggi rendahnya permukaan bumi
Faktor ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari ketinggiannya
dari permukaan laut (elevasi). Misalnya ketinggian tempat 1500 m
berarti tempat tersebut berada pada 1500 m
di atas permukaan laut. Semakin tinggi suatu daerah semakin dingin suhu
di daerah tersebut. Demikian juga sebaliknya bila lebih rendah berarti
suhu udara di daerah tersebut lebih panas. Setiap naik 100 meter
suhu udara rata-rata turun sekitar 0,5 derajat Celcius. Jadi semakin
rendah suatu daerah semakin panas daerah tersebut, dan sebaliknya
semakin tinggi suatu daerah semakin dingin daerah tersebut. Oleh sebab
itu ketinggian permukaan bumi besar pengaruhnya terhadap jenis dan
persebaran tumbuhan. Daerah yang suhu udaranya lembab, basah di daerah
tropis, tanamannya lebih subur dari pada daerah yang suhunya panas dan
kering.
e. Manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan
Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan, reboisasi,.atau pemupukan. Manusia dapat menyebarkan tumbuhan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Selain itu manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukan bahwa faktor manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini. Selain itu faktor hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. Misalnya serangga dalam proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. Contohnya bakteri saprophit merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu penghancuran sampah-sampah di tanah sehingga dapat menyuburkkan tanah.
terimakasih
|
Subscribe to:
Posts (Atom)